update adakah pacaran islami ? cara menggendalikan cinta?
baik kali ini kita akan membahas mengenai pacaran, adakah pacaran islami ? cara menggendalikan cinta?
Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Siapa sih yang nggak semangat bila bercerita seputar aktivitas pacaran ini? Semua orang yang normal pasti seneng. Apalagi yang digambarkan dalam cerita film dan novel, baik yang happy ending maupun unhappy ending kisah-kasih itu. Tetap mengasyikan. Pokoknya aktivitas baku syahwat yang memang bukan barang baru di kalangan remaja itu terus diekspos dan dibuat seolah-olah legal.
Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Siapa sih yang nggak semangat bila bercerita seputar aktivitas pacaran ini? Semua orang yang normal pasti seneng. Apalagi yang digambarkan dalam cerita film dan novel, baik yang happy ending maupun unhappy ending kisah-kasih itu. Tetap mengasyikan. Pokoknya aktivitas baku syahwat yang memang bukan barang baru di kalangan remaja itu terus diekspos dan dibuat seolah-olah legal.
Punya
tampang sekeren personelnya "Westlife"? Dijamin bakal dikejar-kejar
kaum Hawa. Baik yang mengejar ingin dikencani maupun yang ingin nagih
utang (hua..ha..ha..). Coba aja bayangin, wanita mana sih yang nggak
deg-degan kalo lihat tampangnya si Mark atawa Kian? Wuih, histeris,
Brur! Maklum cowok ABG yang tergabung dalam kelompok Westlife ini cool
banget. Jadi nggak heran kalo anak cewek merasa nyaman dapat gacoan
model begitu.
Bicara
soal rasa cinta memang diakui mampu membangkitkan semangat hidup. Suer,
nggak bohong! Termasuk anak masjid, yang katanya 'dicurigai' tak kenal
cinta. Sama saja, anak masjid juga manusia, yang memiliki rasa cinta dan
kasih sayang. Pasti dong, mereka juga butuh cinta dan dicintai.
Soalnya, perasaan seperti itu wajar dan alami. Malah aneh bila ada orang
yang nggak kenal cinta, jangan-jangan bukan orang. Nah, biasanya bagi
remaja yang sedang kasmaran, mereka mewujudkan cinta dan kasih sayangnya
lewat aktivitas pacaran. Kayak gimana sih? Deuuh, pura-pura nggak tahu.
Itu tuh, cowok dan cewek yang saling tertarik, lalu mengikat janji dan
akhirnya ada yang sampai hidup bersama layaknya suami-isteri. Padahal
dalam Islam ada aturan mainnya. Nggak sembarangan sesuka udelnya.
Tapi
celakanya, pacaran telah begitu mendarah daging dalam kehidupan
masyarakat sekarang. Dan ternyata yang paling banyak mempraktekkan
'amalan' tersebut adalah remaja macam kamu. Dari mulai yang backstreet,
karena takut ketahuan sama ortu, sampai yang berani tanpa tedeng
aling-aling. Mulai cuma jalan berdua sambil pegangan tangan, sampai ada
yang berani ke level berikutnya dan berikutnya. Berbahaya bukan?
Omong-omong
soal pacaran, ternyata sekarang ada gosip baru tentang pacaran Islami.
Ini kabar bener atau cuma upaya melegalkan aktivitas baku syhawat itu?
Malah disinyalir, katanya banyak pula yang melakukannya adalah anak
Rohis/anak masjid. Artinya mereka itu pengen Islam, tapi pengen pacaran
juga? Ah, ada-ada saja! Masak 'segila' itukah kasusnya? Kalo ternyata
benar, bagaimana dengan yang lain yang bukan 'anak masjid/anak rohis'?
Weleh-weleh berat juga ternyata, ya?
Nggak Ada Pacaran Islami!
Memang
betul, kalo dikatakan bahwa ada anak masjid yang meneladani tingkah
James Van Der Beek dalam serial Dawson's Creek tapi bukan berarti
kemudian dikatakan ada pacaran islami. Itu nggak benar. Tetap saja,
siapapun yang melakukan aktivitas maksiat, tetap saja berdosa. Jangan
karena yang melakukan adalah anak masjid lalu ada istilah pacaran
Islami. Nggak bisa, jangan-jangan nanti kalo anak masjid kebetulan lagi
nongkrongin judi rolet, disebut judi islami? Wah gawat bin bahaya, Non!
Tapi
mungkin bukan itu yang dimaksud. Kita yakin kok, kalo yang namanya
pacaran secara 'radikal', pasti anak masjid/anak rohis nggak bakal
melakukannya. Malu. Bisa jadi itu alasannya. Tapi masalahnya adalah
bagaimana ketika mereka mengekspresikan rasa cintanya, karena
beliau-beliau juga manusia seperti kita. Barangkali sebagian anak masjid
ataupun anak rohis menganggap boleh-boleh saja bila aktivitas pacaran
itu tidak sebrutal pada umumnya. Boleh jadi itu dugaan dan anggapan.
Disinilah perlunya pemahaman Islam yang benar dan tinggi. Jangan sampai
aktivitas maksiat berubah menjadi halal hanya gara-gara pake embel-embel
Islam. Nggak bisa dan memang nggak benar.
Tentu
lucu bin menggelikan dong, bila suatu saat nanti teman-teman remaja
yang berstatus anak masjid atau aktivis dakwah terkena 'virus' cinta
kemudian mengekspresikan cintanya lewat pacaran. Tapi inget, aktivitas
itu nggak bisa disebut pacaran islami, karena memang nggak ada istilah
itu. Jangan salah sangka, mentang-mentang pacarannya pake jilbab, baju
koko dan berjenggot, lalu mojoknya di masjid, kita sebut aktivitas
pacaran Islami. Wah salah besar, itu. Dan yang jelas dosa besar! Suer,
kita juga nggak pernah dengar istilah daging babi islami, hanya
gara-gara disembelihnya dengan menyebut nama Allah, misalkan. Ya nggak?
Begitulah, tak ada istilah pacaran islami, seperti halnya tak ada
istilah daging babi islami. Catet itu, Brur!
Lalu
bagaimana dengan sepak terjang teman-teman remaja yang terlanjur
menganggap aktivitas baku sayhwatnya sebagai pacaran islami? Tentu saja
itu dosa. Sekali lagi dosa! Iya dong, soalnya siapapun yang melakukan
kemaksiatan jelas dosa sebagai ganjarannya. Apalagi anak masjid ataupun
anak rohis. Malu-maluin aja.
Jadi
memang pacaran islami itu nggak ada. Tapi kenapa istilah itu bisa
muncul? Boleh jadi karena teman-teman remaja yang punya semangat
keislaman tapi miskin tsaqofah(pemahaman) Islamnya. Modalnya cuma
semangat doang. Karuan saja itu sangat berbahaya. Bukan apa-apa,
mencintai Islam nggak cukup modal semangat yang menyala. Ilmunya juga
kudu dipelajari. Kalo nggak kenal, tentu saja kita nggak bakal sayang
sama Islam. Makanya harus mengenal Islam lebih jauh. Supaya bisa
'menyayanginya'. Bahkan akan membelanya jika ada orang yang berusaha
memadamkan cahaya Islam. Remaja yang mencintai Islam tentu saja nggak
bakal menodai Islam dengan aktivitas maksiatnya, seperti pacaran,
misalkan. Itu nggak baik dan memang nggak bener. Kalo kamu dilanda
cinta, kan nggak mesti diwujudkan dalam bentuk pacaran, iya, nggak?
Bagaimana Mengendalikan Cinta?
Siapa
bilang cinta tak bisa dikendalikan? Bisa, Brur! Malah kalo tahu aturan
mainnya enjoy saja, tuh. Barangkali yang merasa sulit mengendalikan
cinta karena memang terlalu memanjakan hawa nafsunya. Bener kan? Aduh,
bila yang terjadi demikian, berarti memang rada-rada sulit untuk bisa
mengendalikan. Ibarat kamu lagi sakit, tapi tak berusaha untuk
menyembuhkannya. Pantangan malah diterjang, ya, gawat. Gimana mau
sembuh?
Memang
betul, bila hati tengah dilanda cinta, serasa dunia milik sendiri dan
cuma ingin membaginya kepada seseorang yang selalu ada di hati. Kemana
saja dan di mana saja selalu ingat si dia (tapi hati-hati, jangan sampai
lihat 'saudara-saudaranya' di kebun binatang jadi ingat si dia juga).
Malah tak jarang yang akhirnya harus menderita karena cinta pula. Ibnu
Qayyim Al Jauziyyah dalam kitabnya yang berjudul "Raudhah Al Muhibbin wa
Nuzhah Al Musytaqin" alias "Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam
Rindu" mengutip sebuah kisah tentang 'kuatnya' cinta yang mampu membuat
pelakunya tetap mencintai meski kekasihnya sudah di alam kubur. Heboh
juga, ya? Atau kisah kasih Romeo and Juliet karya William Shakespeare
yang evergreen alias selalu fresh. Sampai-sampai ada parodinya, Rojali
dan Juleha, film Indonesia yang dibuat tahun 70-an dan dibintangi
Benyamin S., Nanu "Warkop", dan Ida Royani. Bukan hanya itu, Chris
Klein, Leelee Sobieski, dan Josh Hartnett ikut menghangatkan film remaja
paling anyar, Here on Earth pun bikin remaja dibuai dengan percintaan.
Itulah fakta bahwa cinta memang bikin hidup lebih hidup (sori, nggak
bermaksud nyontek pameo Losta Masta!)
Dan
perlu diketahui 'virus' cinta bisa menimpa siapa saja, termasuk anak
masjid atawa aktivis dakwah di sekolah/kampus. Iya, dong, soalnya mereka
juga manusia. Bisa sedih, bisa gembira. Sangat mungkin untuk sakit
hati, dan sekaligus bisa berbunga-bunga. Namun tentu saja kadar
kesedihan dan kegembiraannya berbeda-beda satu sama lain. Nah, berkaitan
dengan urusan cinta ini, anak masjid bukan berarti 'ma'sum' dari
melakukan aktivitas itu. Bisa saja mereka berbuat begitu. Tapi tentu
saja, akan sangat hebat bila ketaatan kepada Islam mampu menenggelamkan
hawa nafsunya dari berbuat maksiat. Disinilah perlunya ilmu untuk
mengendalikan cinta supaya nggak liar tak karuan. Kalo liar bisa gawat.
Apalagi menimpa anak masjid atawa aktivis dakwah di sekolah. Malu dong, kalo sampe aktivis dakwah pacaran. Bukan hanya memalukan, tapi juga dosa.
Setiap
orang boleh mencintai dan dicintai. Itu haknya, termasuk remaja seusia
kamu. Tapi bukan berarti kemudian menghalalkan segala cara, seperti
melakukan pacaran. Brur, aktivitas itu sangat bertentangan dengan ajaran
Islam. Kamu kan seorang muslim, masak mau melakukan tradisi yang bukan
berasal dari Islam. Suer, budaya pacaran itu tak dikenal dalam kamus
ajaran Islam. Nggak ada itu. Catet, ya! Yakin deh, cinta itu bisa
dikendalikan. Yang nggak bisa itu adalah dimatikan. Ini memang urusan
hati. Jadi sejauh mana hati kita bisa menahan hawa nafsu yang bergejolak
dalam gairah jiwa muda kita. Kamu tetap harus tahu aturan main dalam
Islam. Wajib kamu ketahui, bahwa
Islam
tak pernah mengekang umatnya. Kalaupun ada aturan yang menurut kamu
mengekang aktivitas kamu. Kamu jangan salah paham. Itu adalah upaya
Islam untuk menyelamatkan umatnya. Ya, itulah 'risiko' kamu milih Islam,
yang tentu saja itu adalah pilihan terbaik buat kamu.
Lalu
bagaimana langkah riil dalam mengendalikan cinta? Begini sobat, hal
yang paling mendasar sebagai seorang muslim kamu kudu beriman kepada
Allah SWT. Dan keimanan kepada Allah itu bukan cuma mengimani
keberadaan-Nya saja, yakni hubungan penciptaan (shilatul kholqi), tapi
sekaligus harus ada hubungan ketaatan terhadap perintah-perintah Allah
(shilatul awaamir). Nah, dengan kata lain, wajib taat terhadap apa yang
telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah SWT:
وَمَا
كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah
dia telah sesat, sesat yang nyata." (Al Ahzab: 36).
Ketaatan
kamu itu akan menciptakan dinding yang tebal agar kamu tak tergoda
untuk melihat atau melakukan aktivitas yang tak diperintahkan oleh Allah
dan Rasul-Nya. Terus kamu juga kudu memahami bahwa perasaan cinta itu
muncul jika ada rangsangan dari luar. Maka langkah bijak dan logis
adalah menutup seluruh peluang yang bisa membuat kamu tergoda untuk
melakukannya. Hindari aktivitas yang menjurus kepada pikiran-pikiran
kamu tentang cinta yang liar sehingga kamu merasa gatal bila tak
menempuh jalur pacaran untuk mengekspresikan cinta kamu. Sebaliknya kamu
harus menyibukkan diri dalam aktivitas yang tidak bersentuhan dengan
perasaan-perasaan cinta terhadap lawan jenis kamu. Olah raga atau full
ngurus pengajian, insya Allah cara itu bisa mengusir keinginan kamu
untuk melakukan pacaran.
Pilih mana; Nikah atau Zina?
Idih,
ngeri bin serem! Pilih nikah dong! Aman dan dapat pahala. Iya, nggak?
Tapi sebentar, kita kan masih sekolah, masak mau nekat nikah, sih? Ya,
itu persoalannya.
Jadi
begini sobat, tadi kita sudah sepakat bahwa tak ada istilah pacaran
islami. Betul, kan? Terus kamu juga sudah tahu bagaimana mengendalikan
cinta. Masalahnya sekarang tak ada jalan lain bila kamu tetap ngotot
ingin menyalurkan 'aspirasi' kamu kepada lawan jenis kecuali nikah.
Nikah adalah sarana legal dan aman secara syar'i untuk menumpahkan kasih
sayang kita seutuhnya kepada lawan jenis kita. Firman Allah SWT.:
وَمِنْ
ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا
إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ
لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir." (Ar Ruum: 21)
Bahkan Al Quran juga menyisipkan larangan untuk berbuat zina. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al Isra: 32).
Inilah Al Quran pedoman yang paripurna yang bakal menyelamatkan kita.
Nah,
itu memang tuntunan Al Quran. Tapi lain lagi dengan tuntunan para
selebriti yang telah menancapkan pengaruhnya lewat perilaku hidupnya.
Selebriti mana sih yang bersih dari perbuatan ini? Masih ragu-ragu
menunjuk selebriti mana yang alim. Bukan apa-apa, ketika ia memilih
karir dan 'pekerjaan' sebagai artis, sejak saat itulah ia mulai
melangkah meninggalkan ajaran Islam yang suci. Terus terang, sudah
menjadi rahasia umum kan bila mayoritas kehidupan kaum selebritis akrab
dengan kemaksiatan.
Celakanya,
remaja sekarang justeru mencontek abis gaya hidup artis pujaannya.
Termasuk sebagian anak masjid, lho. Disinilah perlunya pemahaman Islam.
Kembali
ke urusan cinta. Memang bila kamu tetap ngotot ingin berkasih-sayang
dengan putri pujaan kamu. Atau untuk yang putri dengan 'Arjuna'
pilihannya. Ya, sudah, nikah saja. Habis perkara. Iya, nggak? Kalo
ternyata masih mikir-mikir karena masih sekolah. Mendingan keinginan itu
'dikubur' dulu untuk sementara. Kamu fokuskan dulu belajar. Tapi ingat,
jangan coba-coba nekat untuk 'mendekati' kekasihmu dengan cara pacaran.
Soalnya Non, pacaran itu adalah pintu gerbang menuju perzinaan.
Makanya, kita wanti-wanti banget jangan sampai kamu ngotot melakukan
aktivitas baku syahwat yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jadi
sekali lagi, pacaran islami itu nggak ada dalam kamus ajaran Islam.
Kalaupun boleh mengatakan, ada sih 'pacaran islami', yakni nikah dulu!
Begitu, Non!
sekian dari saya mengenai adakah pacaran islami ? cara menggendalikan cinta? semoga bermanfaat.
2. mau pacaran ? pikir-pikir dan baca dulu nih... kata kata ini tepat untuk anda yang berniat pacaran.. Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm…menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran? Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah mau pacaran ? pikir-pikir dan baca dulu nih...
kata kata ini tepat untuk anda yang berniat pacaran..
Apakah perwujudan cinta itu hanya berarti kasmaran saja? Hmm…menurut salah seorang peneliti, cinta itu bisa berarti banyak, dan salah satunya memang bisa diartikan kasmaran dan kasih terhadap lawan jenis. Karena perasaan senang terhadap lawan jenis itu merupakan fitrah, berarti sah-sah aja dong, namun apakah sarananya harus pacaran?
Sarana yang terbaik adalah simpan rasa itu, tata dengan rapi dan ekspresikan dengan cara yang halal, yaitu menikah. Ehem…
Senang sama lawan jenis, boleh gak ya? Bukankah itu fitrah!
Ehm, siapa yang bilang nggak boleh? Tapi apakah sarananya harus pacaran?
EMOSI CINTA
Menurut para peneliti, yang dimuat Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence, CINTA ADALAH SALAH SATU EMOSI YANG ADA PADA MANUSIA. Emosi cinta ini mengandung beberapa emosi lain seperti: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran dan kasih.
Nah, dari emosi-emosi turunannya itu, jelas terlihat kalo PERWUJUDAN CINTA LEBIH LUAS SIFATNYA, BUKAN SEKEDAR KASMARAN SAJA. Persahabatan, penerimaan, kebaikan hati dsb bisa kita ekspresikan tanpa harus pacaran.
Tapikan, seorang laki-laki butuh perempuan, dan juga sebaliknya? Glek! (*smile*)
Jawabannya, memang iya sih! Namun, apakah lantas karena butuh itu kita jadi menerobos garis batas yang telah diatur Allah untuk menjaga kita?
WAJAR SAJA
Yap, wajar saja kalo kita senang dengan lawan jenis. Fitrah, betul itu! Tapi FITRAH BUKAN BERARTI HARUS DITURUTI SEHINGGA TAK TERKONTROL. KITA HARUS TETAP MENJAGA FITRAH AGAR TETAP MURNI DAN TAK TERKOTORI DENGAN NAFSU SESAAT. Cinta itu sendiri terbagi menjadi dua:
1. Cinta yang Syar’i
Cinta yang syar’i dasarnya adalah iman. Buka deh Q.S. 3:15, 52: 21 dan 3: 170.
2. Cinta yang Tidak Syar’i.
Sedangkan cinta yang tidak syar’i dasarnya adalah syahwat. Untuk yang ini silakan dibuka Q.S. 3:14, 80: 34-37, dan 43:67.
Kalau di stiker-stiker kamu sering baca: Cinta Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah, itu benar adanya. Urutan itulah yang utama. ALLAH MEMBENARKAN CINTA YANG SIFATNYA SYAHWATI seperti di Q.S. 3:14 (wanita/pria, anak, harta benda, dsb), SEBAB KECINTAAN YANG SIFATNYA SYAHWAT INI ADALAH TABIAT MANUSIA. Nah, KECINTAAN INILAH YANG PERLU DIKENDALIKAN.
Gimana cara mengendalikannya?
JAGALAH HATI
Ingat kisah Fatimah ra, putri Rasulullah saw? Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra, Fatimah mengaku pernah menyukai seorang laki-laki. Ketika ditanya Ali, siapa laki-laki itu, Fatimah menjawab lelaki itu sebenarnya Ali sendiri (ehem!).
Bisa ditarik kesimpulan, sebenarnya sudah ada bibit cinta pada diri Fatimah terhadap Ali, tapi toh beliau nggak lantas jadi kasmaran dan mengekspresikan cintanya dengan suka-suka gue. Beliau simpan rasa itu, menatanya dengan rapi dan mengekspresikan saat memang sudah
halal untuk diekspresikan, yaitu saat telah menikah.
Aduh, jauh banget ya? Nggak juga kok, karena itulah kendalinya. Kalau belum siap menikah? Ya, jangan main api. Lebih baik ‘main air’ saja biar sejuk. Gimana ‘main air’-nya?
1. Jaga pergaulan. Bukan berarti ngggak boleh gaul sama cowok, tapi JAGA PANDANGAN (bukan berarti nunduk terus
2. Kalau menyukai lawan jenis, CUKUP SAMPAI TAHAP SIMPATI. Jaga hati. Kalau nggak tahan, jauhi diri dari orang yang kita sukai. Banyak-banyak puasa.
3. Banyak ikut kegiatan buat mengalihkan diri. Kurangi interaksi yang kurang jelas dengan lawan jenis. Tapi harap ingat, di setiap tempat kita pasti selalu bertemu dengan lawan jenis. Jadi SOLUSI UTAMA MEMANG MENJAGA DIRI.
4. Banyakin teman (yang sejenis lho) dan cobalah untuk terbuka dengan teman itu. Jadi kamu nggak merasa kesepian. Cuma AKAL-AKALAN SI SETAN KOK KALO KAMU MERASA PUNYA TEMAN COWOK LEBIH ENAK DARIPADA TEMEN CEWEK ATAU SEBALIKNYA. Ngibul tuh si setan!
5. Masih nggak kuat dan tetap ingin pacaran? Ya silakan saja. Tapi tanggung resikonya (kamu-kan sudah baligh). Harap diketahui, API NERAKA ITU PANAS, MESKI DI MUSIM HUJAN. DOSA BESAR ITU AWALNYA DARI KUMPULAN DOSA KECIL. Nah lho!
"Barang yang mahal adalah yg selalu terjaga...
Dijaga, dan dipertahankan...
contohnya : Perhiasan/berlian,, dia akan semakin mahal jika bersih, terawat,,
Tapi kalo sudah rusak, dekil and the kumel,, pasti jadi turun harga nya,...
Begitu juga dengan Kita..."
So,,, mau jadi yg mahal apa murah?
Trus kalo Pacaran Untung dan Rugi nya apaan menuru lho?
banyakan rugi apa untung nya?
KERUGIAN ---> Susah mikir pelajaran, konsentrasi keganggu, belajar ga konsen, pulsa abis, jd susah main..dll
Jadi Islam sangat memperhatikan bgt tentang hubungan lawan jenis...
biar ga sampai kebablasan...
Coba aja kalo ga ada batasan dlm hubungan lawan jenis,, pasti ada suatu rasa2 gitu dah terhadap lawn jenis... dari pandangan,, sampai nanti yg lebih bahaya lagi...
Tapi kalo dah jadi suami istri gakpapa... dibolehin...
Dari pada kita ke jeblos dalam penyesalan di akhir,, mending kita menahan sejak sekarang tentang pacaran itu... kita kan masi pelajar... masih mikiran belajar dl..
sekian pembahasan saya mengenai mau pacaran ? pikir-pikir dan baca dulu nih...
3. masih pacaran juga ? part 2 ini sambungan dari sebelumnya; Soal
pacaran di zaman sekarang tampaknya menjadi gejala umum di kalangan
kawula muda. Barangkali fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh
kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga
terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan
bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap
sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa. Selama ini
tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun...lanjut baca sini
4. Pacaran, Yes or No ? masih tentang pacaran sesuai pandangan islam.byk
pemuda skrg salah mengartikan yg namanya dgn cinta, mdh2n dgn membaca
ini dpt menyadarkan apa yg sebenarnya hati kita harus lakukan dan kemana
cinta itu kita arahkan,,, a. Islam Mengakui Rasa Cinta Islam mengakui
adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki
rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa
cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya. “Dijadikan indah
pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,...lanjut baca sini
5. artikel Cinta Karena Allah ini bener luar biasa, mudah2n kisah ini
dapat membuka mata hati kita seperti apa cinta itu sebenarnya?? bacala
secara eksama cerita ini.. Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda
lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58
tahun, kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit
istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun Mereka
dikarunia 4 orang anak. Setelah istrinya melahirkan...lanjut baca sini , nah untuk semua yang mengenai cinta sesuai pandangan islam kunjungi ini
nah kali ini baru saya membahas sesuai judul di blog..ini saya dapat kan dari bolg putri fadil, :)
Istilah pacaran tidak bisa lepas dari remaja, karena salah satu ciri
remaja yang menonjol adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai
keinginan untuk memiliki. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai
"naksir" lawan jenisnya. Lalu ia berupaya melakukan pendekatan untuk
mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatannya
berhasil dan gayung bersambut, lalu keduanya mulai berpacaran.
Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan
cinta antara seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga
bermacam-macam, ada yang sekedar berkirim surat, telepon, menjemput,
mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat, apel, sampai ada yang
layaknya pasangan suami istri.
Di kalangan remaja sekarang ini, pacaran menjadi identitas yang sangat
dibanggakan. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika
sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar
dianggap kurang gaul. Karena itu, mencari pacar di kalangan remaja tidak
saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan
sosiologis. Maka tidak heran, kalau sekarang mayoritas remaja sudah
memiliki teman spesial yang disebut "pacar".
Lalu bagaimana pacaran dalam pandangan Islam???Istilah pacaran
sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan
antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah
"khitbah (meminang". Ketika seorang laki-laki menyukai seorang
perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud akan menikahinya
pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar
jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam,
seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang
dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.
Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dengan khitbah. Pacaran tidak
berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan
tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan
percintaan antara dua insan berlainan jenis yang tidak dalam ikatan
perkawinan.Dari sisi persamaannya, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan
antara pacaran dan khitbah. Keduanya akan terkait dengan bagaimana
orang mempraktikkannya. Jika selama masa khitbah, pergaulan antara
laki-laki dan perempuan melanggar batas-batas yang telah
ditentukan Islam, maka itu pun haram. Demikian juga pacaran, jika orang
dalam berpacarannya melakukan hal-hal yang dilarang oleh Islam, maka
hal itu haram.
Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang
tidak dimaksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam waktu
dekat, apakah hukumnya haram? Tentu tidak, karena rasa cinta adalah
fitrah yang diberikan allah, sebagaimana dalam firman-Nya berikut: Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rum: 21)
bagaimana ? adakah pacaran sesuai syari'at islam? tentu ada, yaitu pacaran setelah pernikahan .
Allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki-laki
maupun perempuan. Dengan adanya rasa cinta, manusia bisa hidup
berpasang-pasangan. Adanya pernikahan tentu harus didahului rasa cinta.
Seandainya tidak ada cinta, pasti tidak ada orang yang mau membangun
rumah tangga. Seperti halnya hewan, mereka memiliki instink seksualitas
tetapi tidak memiliki rasa cinta, sehingga setiap kali bisa berganti
pasangan. Hewan tidak membangun rumah tangga.Menyatakan cinta sebagai
kejujuran hati tidak bertentangan dengan syariat Islam. Karena tidak ada
satu pun ayat atau hadis yang secara eksplisit atau implisit
melarangnya. Islam hanya memberikan batasan-batasan antara yang boleh
dan yang tidak boleh dalam
hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri.
Di antara batasan-batasan tersebut ialah:
1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kepada zinaAllah SWT
berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina: sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS.
Al-Isra: 32) Maksud ayat ini, janganlah kamu melakukan
perbuatan-perbuatan yang bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di
antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis
ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman,
dan lain sebagainya.
2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya Rasulullah SAW
bersabda, "Lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau
meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat
siksaannya). "
3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya Dilarang laki
dan perempuan yang bukan mahramnya untuk berdua-duan. Nabi SAW
bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang
tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." (HR. Ahmad)
4. Harus menjaga mata atau pandangan Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang
sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman,
"Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan
pandangan (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka.....Dan
katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka
dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka..." (QS. An-Nur:
30-31)Yang dimaksudkan menundukkan pandangan yaitu menjaga
pandangan, tidak melepaskan pandangan begitu saja apalagi memandangi
lawan jenis penuh dengan gelora nafsu.
5. Menutup aurat
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai
pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya.
Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian
yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya
semerbak, memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk
oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan
berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan
mencium baunya surga (apa lagi masuk surga) .
nah begitu lah cerita dan kisah lengkap pacaran sesuai syari'at islam di Qosiem blog semoga bermanfaat untuk sobat blogger semua . amiien,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Al_ Da
Tidak ada komentar:
Posting Komentar